Etika yaitu standar perilaku bermoral, maksudnya, perilaku
yang diterima oleh masyarakat sebagai benar versus salah. Etika mencerminkan
hubungan orang yang sepantasnya dengan satu sama lain. Etika lebih dari
legalitas. Legalitas adalah lebih sempit. Legalitas tersebut merujuk pada hukum
yang telah kita tulis untuk melindungi diri kita dari penipuan, pencurian, dan
kekerasan.
Etika dimulai dari kita masing-masing. Hal yang sehat ketika mendiskusikan isu moral
dan etis untuk ingat bahwa perilaku etis dimulai dengan anda dan saya. Kita
tidak dapat mengandalkan masyarakat untuk menjadi lebih bermoral dan etis
kecuali kita sendiri sebagai individu berkomitmen untuk menjadi lebih bermoral
dan etis.
Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan yang akan membantu
anda dalam menghadapi dilema etis :
1. Apakah hal itu legal?
2. Apakah hal itu seimbang?
3. Bagaimana tindakan tersebut akan
memengaruhi perasaan saya terhadap saya sendiri?
Dan berikut ini juga, ada beberapa contoh hal/cara untuk
mencegah perilaku tidak beretika :
1. Meningkatakan hukuman untuk para pelanggar
2. Program pendidikan pengawal
3. Penerbitan tentang mereka yang telah
dihukum
4. Kode etik bersikap
5. Menambah kelas etika diprogram
universitas
6. Hukum-hukum baru
Etika organisasional dimulai dari puncak. Etika adalah
sesuatu yang ditangkap dan bukam dikatakan. Maksudnya, orang mengetahui standar
dan nilai mereka dari mengamati apa yang dilakukan orang lain, bukan dari
mendengarkan apa yang mereka katakan. Mengelola bisnis secara etis dan
bertanggung jawab, juga didukung dengan menetapkan standar etis korporat.
Meskipun kode etika yang ada sangat bervariasi, kode etika dapat
diklasifikasikan menjadi dua kategori utama: berbasis kepatuhan dan berbassis
integritas. Kode etika berbasis kepatuhan (compliance-based ethics codes)
menekankan pencegahan perilaku yang melanggar hukum dengan meningkatkan kontrol
dan dengan memberikan sanksi
Kepada yang melanggar. Sedangkan kode etika berbasis
integritas (integrity-based ethics codes) mendefinisikan nilai-nilai panduan
prgnisasi, menciptakan sebuah lingkungan yang secara etis mendukung perilaku
yang baik, ddan menekankan akuntabilitas bersama antar karyawan.
Langkah-langkah untuk meningkatkan etika dalam berbisnis:
-
Dukungan
manajemen puncak
-
Kepahaman
antar karyawan
-
Pelatihan
manajer
-
Kantor
yang beretika
-
Pihak
luar harus mendapatkan informasi
-
Kode
etik harus ditegakkan
Macam – macam tingkat pertanggung jawaban sosial perusahaan:
1. Tanggung jawab sosial korporat
Perhatian bisnis terhadap kesejahteraan masyarakat
-
Filantropi
korporat (meliputi sumbangan amal)
-
Inisiatif
sosial korporat (meliputi kompetensi perusahaan)
-
Tanggung
jawab korporat (meliputi memperkerjakan pekerja minoritas hingga produk yang
aman)
-
Kebijakan
korporat (merujuk pada posisi yang diambil oleh perusahaan)
2. Tanggung jawab terhadap pelanggan
Memuaskan pelanggan dengan menawarkan barang dan jasa yang bernilai nyata
3. Tanggung jawab terhadap investor
4. Tanggung jawab terhadap karyawan
Menciptakan lapangan pekerjaan, memperlakukan karyawan dengan rasa
hormat, memberi gaji dan tunjangan
5. Tanggung jawab terhadap masyarakat
dan lingkungan
Untuk menciptakan kemakmuran yang baru
AUDIT SOSIAL
(Social auditing) yaitu sebuah evaluasi sistematis dari
kemajuan organisasi menuju penerapan program yang bertanggung jawab dan
responsif secara sosial. Audit sosial dapat dilakukan oleh perusahaan itu
sendiri dan dari luar group yang berfungsi sebagai pengawas:
1. Investor yang sadar secara sosial
2. Pemeduli lingkungan
3. Pejabat serikat buruh
4. Pelanggan
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL INTERNASIONAL
Para pemimpin pemerintah bukan
merupakan satu-satunya yang dibawa ke standar yang lebih tinggi, para pemimpin
perusahaan/puncak pun juga demikian. Banyak bisnis-bisnis yang menuntut
perilaku yang bertanggung jawab secara sosial dari pemasok internasional mereka
dengan memastikan bahwa pemasok mereka tidak melanggar standar hak asasi
manusia dan lingkungan. Hal yang berlawanan dengan perusahaan yang menuntuk
pemasok mereka menampilan perilaku tanggung jawab sosial adalam mereka yang
telah mengkritik karena telah mengeksploitasi pekerja dinegara terbelakang.
Demikian yang dapat saya sampaikan,
semoga dapat bermanfaat bagi semuaaaa =))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar